Sabtu, 27 Desember 2008

Fosi 1 di Masjid Istiqomah

Alhamdulillah F1 di Masjid Istiqomah Ungaran telah bejalan dengan sukses pada tanggal 24 s/d 26 Desember 2008 diikuti 14 peserta dari Undip,Unes,Unisula,Undaris,AkperProfJateng , kegiatan ini juga didukung oleh BSMI Bulan Sabit Merah Indonesia Kab. Semarang .Instukur f1 pada acara ini Drs Khoiru saleh, Ihsan Maarif,st dan Deni ( Mhsw t mesin Undip ) pasca acara ini peserta sepakat berjuang dan mendakwahkan Islam melalui metode FOSI..
Disampng materi f1 juga ditambahkan matero pengenalan Lafdiyzh qur` an, materi antikristenisasi dan tentang Bulan Sabit Merah Indonesia
Semoga Alumni fosi 1 ini bisa membawa petubahan pada diri sendiri dan umay

[+/-] Baca selengkapnya...

Sabtu, 20 Desember 2008

63 tahun Indonesia Merdeka = 4 abad umat Islam Indonesia dijajah hukum Belanda


Sebelum Indonesia kedatangan penjajah dari bangsa eropa , Indonesia terdiri kesultanan kesultanan Islam yang masing masing mempunyai ikatan emosional cukup kuat. Pada masa itu bangsa Indonesia mempunyai kemerdekaan untuk melaksanakan agamanya secara kaffah , tidak hanya melakasanakan rukun Islam melainkan jugau88 hukum hukum yang menyangkut hubungan kemasyarakatan hingga akhirnya datanglah penjajah eropa yaitu portugis,inggris dan Belanda, yang memporak porandakan sendi kehidupan bangsa Indonesia . Meraka memaksakan Budaya , tata hukum yang berlaku di eropa untuk diterapkan di Indonesia . Padahal di eropa mayoritas penduduk di sana mayoritas bergama Nasrani , tentunya tata hukumnya berbeda jauh dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam .

Tiga setengah Abad lamanya umat Islam dikekang dijajah diseluruh sendi kehidupan hinga tibalah saat yang membahagiakan , yaitu Proklamasi Kemerdekaan. Harapan untuk memperoleh kemerdekaan dipelupuk mata bagi umat Islam untuk bisa beribadah secara kaffah , apalagi para pemimpin bangsa sudah mensepakati Pancasila dan UUD 45 menjadi dasar negara dimana disana jelas jelas tercantum bahwan negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan menjamin kebebasan umat beragama untuk melaksanakan ajaran agamanya. Namun harapan itu sirna ketika pimpinan orde lama cenderung ke komunis sosialis yang dibelakangnya ada paham atheis yang anti Tuhan , hancurlah harapan umat Islam Dasar Negara yang dijanjikan hanyalah slogan manis saja bahkan umat Islam menjadi pobi dengan dasar Negara yang sebenarnya dapat mewakili kepentingan umat Islam . Ketika Orde lama tumbang timbulah secercah harapan , tumbangnya faham komnisme yang ateis tentu saja menimbulkan semangat mewujudkan kemerdekaan bagi umat Islam untuk mendapatkan hak haknya sesuai yang dijanjikan Dasar Negara kita. Namun sayang tumbangnya Komunisme yang dimotori Barat berkelanjutan , barat tidak hanya menumbangkan faham lama, tetapi juga memakasakan faham sekulerisme ke sendi sendi kehidupan bangsa Indonesia. Sebagaimana Orde lama menggunkan Pancasila untuk memaksakan faham Komunisme , Orde barupun memaksakan Pancasila sebagai alat untuk memakasakan faham sekulerisme , dan pemerintah Orba berhasil membenturkan Islam dengan Pancasila , sehingga membuat Umat Islam yang ingin melakasanakan ajaran agama secara menyeluruh menjadi semakin pobi terhadap Pancasila demikian pula sebaliknya. Dan kini tibalah sekarang era reformasi , era yang menjajikan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia dan terntu juga umat Islam di dalamnya. Sedikit demi sedikit kesalah pahaman mulai mencair ,umat Islam secara bertahap mulai memperoleh hak haknya, dimulai dari aceh dan beberapa daerah mulai mensepakati perda yang mengakomodir kepentingan umat Islam. Sekarang tidaklah saatnya orang takut dengan syariat Islam karena syariat Islam hanya wajib diterapkan untuk umat Islam , demikian pula umat Islam tidaklah perlu takut dengan Pancasila karena justru Pancasila menjanjikan kebebasan beribadah bagi bangsa Indonesia dan tentu termasuk umat Islam didalamnya..Islam mempunyai aturan tersendiri dalam menyelesaikan kasus kasus pidanan dan perdata bagi umatnya , tetapi di Indonesia saat ini apabila terjadi permasalahan hukum umat Islam terpaksa masih menggunakan KUHP warisan penjajah Belanda untuk menyelesaikan permasalahannya. Karena itu sudah saatnya umat Islam mempunyai KUHP sesuai ajaran Islam, yang mengatur permasalahan hukum yang terjadi pada umat Islam. Karena itulah kami memohon pada para Ulama , cendikiawan muslim, poltikus muslim, baik yang dilegislatif maupun di eksekutif, dan juga tentunya para ahli hukum Muslim , untuk bisa mewujudkan impian umat Islam di Indonesia yang selama berabad abad diajajah oleh tata Hukum Belanda sehingga dapat merdeka dan memperoleh hak asasi yang paling mendasar yaitu kebebasan menjalankan ajaran agamanya , sesuai yang diamanatkan Pancasila dan Pembukaan UUD 45, semoga momentum HUT RI ke 63 ini menjadi awal kebangkitan umat Islam Indonesia untuk memperoleh kemerdekaannya beragama dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia amin..

[+/-] Baca selengkapnya...

Jumat, 05 Desember 2008

kartini bukan tokoh emansipasi wanita

Bulan April indentik dengan hari Kartini , secara umum di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat umum , Kartini di nobatkan sebagai tokoh yang memperjuangkan emansipasi wanita benarkah demikian ?
Banyak sekali tokoh tokoh masyarakat dengan percaya dirinya mengatakan judul kumpulan surat surat Kartini “ Habis gelap terbitlah terang “ merupakan semboyan yang dijadikan Icon gerakan emansipasi wanita ataupun gerakan pendidikan ,padahal meraka sama sekali belum pernah membaca buku tersebut , sungguh sangat Ironi , seharusnya para guru dan tokoh tokoh masyarkat sebelum mengajarkan kepada murid muridnya atauupun mengutarkan ke masyarakat membaca dan memahami benar pemikiran pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat suratnya.

Kata kata heroik Kartini yang menjadi begitu di kenal tertuang pada sahabatnya Tuan Ec Abnedanon pada tanggal 15 Agustus 1902 berikut cupplikannya
“ habis malam datanglah siang, Habis topan , datanglah reda, Habis perang datanglah menang Habis duka datanglah suka....Karena sengsara,menderita, karena tafakur, maka diperoleh nur cahaya, Mustahil cahaya akandatang, bila tiada didahului gelap; bagus, bagus, bukan ?...Tahun berganti tahun..... Kami namanya orang Muslimin,karena kami turunan orang muslim dan kami cuma namanya muslim lain daripada itu tidak, Tuhan Allah bagi kami semata mata kata seruan ,sepatah kata, bunyi tiada artinya dan rasanya.Demikianlah kami hidup hingga tibalah hari yang membawa perubahan dalam keadaan jiwa kami......Tiada sepatah kata sesalan juapun mereka ucapkan dan bila kami menyesali diri kami dengan amat sangtanya oleh karena angkuh sombong dankeras kepala kami , berkatalah mereka dengan lemah lembut , mebujuk dan memaafkan Barulah sekarang Tuhan berkehendak membuka hatimu mengucap syukurlah ! ...kami rasa bahwa senantiasa ada Tuhan dekat kami dan mejagai kami Tuhan itu menjadi penolong ,pembujuk hati, tempat kami berlindung di dalam kehidupan kami yang akan datang .... “
Dari cuplikan diatas jelaslah bahwa Makna Habis Gelap terbitlah Terang yang diungkapkan Kartini bukanlah dimaksud dari kebodohan atau ketertindasan wanita menjadi kemerdekaan atau kepandaian wanita agar sama dengan laki laki, yang dimaksud dengan ungkapan Kartini adalah bahwa Selama ini Kartini seorang Muslim tapi dia tak mengenal Agama maupun Tuhannya, setelah sadar dan bertaubat dia menyadari kesalahannya maka cahata Tuhan ( Nur Allah ) menerangi hatinya..
Dan pemikiran Emansipasi itu tertuang pada saat dia dilanda kegelapan ketika jauh dari Tuhannya, saat itu Kartini sangat mengidolakan wanita barat yang bebas merdeka seperti laki laki bahkan bisa belajar di eropa merupakan tekadnya waktu itu , bahkan pada suratnya pada Nona Zeehandelaar 6 November 1899 Kartini sempat mengatakan Alangkah baiknya jika tidak ada agamaitu , karerna agama itu , yang seharusnya mempersatukan hamba Allah, sejak dari dahulu dahulu menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan , jadi sebab perkelahian berbunuh bunuhan yang sangat ngeri dan bengisnya.

[+/-] Baca selengkapnya...

 

blogger templates | Make Money Online